NEW YORK, KOMPAS.com — Dongeng-dongeng tentang hewan, seperti angsa yang bertelur emas atau kura-kura yang berlomba lari dengan kelinci, memang bukan hal nyata. Cerita-cerita itu ada untuk mengajarkan nilai moral.
Meskipun begitu, penelitian yang dilakukan baru-baru ini membuktikan bahwa tidak semua dongeng itu khayalan belaka. Yang dimaksud dalam hal ini adalah kisah mengenai burung gagak yang kehausan. Dalam kisah tersebut diceritakan, sang burung kehausan, tetapi air yang di dalam gentong terlalu dangkal untuk dicapai. Agar bisa meminum air yang ada, sang burung menjatuhkan bebatuan ke dalam gentong untuk meluapkan air.
Nah, cerita di atas itu benar-benar terjadi. Sekelompok peneliti melaporkan bahwa sejenis burung gagak, yang disebut rook, ternyata menggunakan metode yang sama untuk menangkap cacing. Sebuah eksperimen untuk menguji perilaku tersebut telah dilakukan dan hasilnya dipublikasikan pada Kamis (6/8).
Eksperimen dilakukan oleh Christopher Bird dari Cambridge University beserta rekan-rekannya dengan menggunakan tabung 6 inci berisi air dan cacing. Ketika tabung didekatkan ke sekumpulan burung rook, secara spontan mereka menaruh sejumlah batu ke dalam tabung untuk menangkap cacing yang terapung.
Percobaan yang dilakukan oleh Christopher Bird tersebut mendapat komentar dari Alex Taylor dan Russell Gray dari University of Auckland, Selandia Baru. Mereka beranggapan, rook hanya mengulang apa yang dilakukan di eksperimen sebelumnya, yang kala itu mereka menjatuhkan sebuah batu untuk mendapatkan makanan yang ada di dasar tabung.
Christopher Bird menyangkal anggapan Alex dan Russell. Dia mengatakan bahwa rook menjatuhkan lebih dari satu batu untuk mengangkat cacing ke permukaan tabung. Rook lebih memilih untuk mengangkat cacing ke permukaan tabung dibanding memeriksa dasar tabung untuk memakannya.
Peneliti-peneliti yang terlibat dalam percobaan Christopher Bird juga menambahkan bahwa ada kemungkinan gagak yang diceritakan dalam dongeng-dongeng sebenarnya adalah rook. Hal tersebut mungkin saja terjadi karena rook sebelumnya juga disebut gagak.
This entry was posted
on 17.48
and is filed under
hewan unik
.
You can leave a response
and follow any responses to this entry through the
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
.
artikel terkait:
Categories
- aksi gila (1)
- aksi unik (1)
- heboh (1)
- hewan (3)
- hewan aneh (3)
- hewan unik (1)
- hobi aneh (3)
- hukum unik (1)
- kegiatan unik (1)
- kelakuan aneh (3)
- manusia aneh (2)
- manusia nyleneh (2)
- manusia unik (1)
- mu'jizat islami (1)
- PENDAFTARAN ANGGOTA ENDIXBOX.COM (1)
- planet (1)
- prasejarah (1)
- rekor (5)
- rekor gila (1)
- ringan (1)
- sidang konyol (1)
- tempat (1)
- tempat unik (7)
- tiada duanya (3)
- tragis (5)
Archives
-
▼
2009
(51)
-
▼
September
(33)
- Merampok Bank agar Bisa Bercerai
- aksi nekat nan manjur seorang pelamar kerja
- Jalan Kaki 400 Kilometer Demi Cinta
- 10 Restoran Teraneh dan Terunik di Dunia !
- 10 Restoran Teraneh dan Terunik di Dunia !
- 10 Kota Mati Yang Mengerikan Di Dunia
- Top 10 Peringkat Negara Tukang Mabok didunia
- topten bocah ajaib dunia
- + Peraturan2 Lucu, unik dan aneh di seluruh Dunia
- pendaftaran pemilik baru endixbox.com
- 10 manusia teraneh (fisiknya) dalam sejarah
- 10 Pajak konyol Yang Pernah Dibuat !
- sumber :http://artikelheboh.blogspot.com/2009/06/i...
- lelaki ketagihan dipenjara
- Wow, Tidur Dibayar 16 Juta Perhari
- topten Kuburan Aneh Dan Unik Di Dunia
- gaya unik melamar sang pacar
- foto-foto biatang aneh dunia
- Domba Termahal Sejagat: Rp 3,8 Miliar
- HOTEL SALT DI BOLIVIa, yang sPektakuler
- hobi aneh sekeluarga dalam memanjangkan rambut
- cinta sehidup semati 5000 tahun
- topten manusia raksasa dunia
- dongeng hewan itu sungguh nyata terjadi
- mu'jizat Allah,quran tetap utuh dalam mobil yang t...
- holadeira, hewan misterius amazone
- yang paling konyol yang paling sip, disini anda ak...
- Gugatan- Gugatan Konyol Dalam Hukum
- bandara terunik di dunia
- Karya Seni dari Kulit Manusia
- Mayat manusia kupu-kupu dari Inggris
- Heboh, Ditemukan Cap Jempol Raksasa di Planet Mars
- tikus raksasa papua nugini
-
▼
September
(33)
0 komentar